CINTA
Cinta itu seperti seseorang yang menunggu
Bis selanjutnya datang, tapi dia seakan-akan tidak melihatmu dan
melewatimu begitu saja. Bis keempat berhenti di depan kamu.
Bis itu kosong, kondisinya masih bagus, tapi kamu bilang, "Nggak ada AC nih, gua bisa kepanasan", maka kamu membiarkan bis ketiga pergi.Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi kuliah. Ketika bis kelima datang, kamu langsung melompat masuk ke dalamnya.
Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah naik bis.Bis tersebut jurusannya bukan menuju kampusmu!!!
Moral dari cerita ini, sering kali seseorang menunggu orang yang benar-benar "ideal" untuk menjadi pasangan hidupnya. Padahal tidak ada orang yang 100% memenuhi keidealan kita. Tidak ada salahnya memiliki persyaratan untuk "calon", tapi tidak ada salahnya juga memberi kesempatan kepada "bis" yang berhenti di depan kita (tentunya dengan jurusan yang kita inginkan). Ap
1.MEMILIH
Pada saat gw memutuskan untuk mempunyai pasangan berarti gw sudah melakukan pemilihan.Pada saat gw memutuskan pria A sebagai pasangan dan bukan si pria B, berarti gw sudah melakukan pemilihan. Pada saat gw memutuskan untuk menikah dengan pria yang seiman dan bukan yang beda kepercayaan, berarti gw sudah melakukan pemilihan.Yang penting pria itu bisa membuat gw merasa nyaman...nyaman untuk dilindungi,nyaman untuk dibimbing,nyaman karena dihargai...ibarat lubang kunci gw udah punya kuncinya yg bisa membuat pintu jadi terbuka tanpa harus membuka paksa yg bisa mengakibatkan pintunya rusak
2.BUTUH WAKTU
Dua pribadi yang berbeda membutuhkan waktu untuk saling mengenal satu sama lain. Lebih baik menyisihkan waktu lebih lama di waktu pendekatan daripada mengambil keputusan geg
Emang siy ada semacam ketakutan-ketakutan yang terlintas di pikiran gw ttg hal-hal yang justru sebetulnya sangat penting untuk dipertimbangkan pada masa pacaran seperti apakah memang gw itu tulang rusuknya dia yah, apa dia sangat bangga kalo jalan di sisi gw,apa pengertian yg sudah dibangun pada saat pacaran akan sama dengan saat menikah, bisa aja kan dulu karena masih pacaran ga banyak nuntut karena ga enak (mungkin lhoo) giliran udah nikah beda lagi ceritanya hehehe.Ya itu sisi yg mesti digali pada saat pacaran....sifat baik & buruk harus diperlihatkan...supaya nanti menjadi bahan pertimbangan apakah gw bisa menerima kekurangannya & apakah kelebihannya bisa menutupi kekurangan gw.
Pada intinya siy gw perlu pasangan hidup karena menyadari bahwa hidup ini terlalu berat untuk dijalani sendirian......halaaaah....
Kebayang kan kalo udah tua...ngapa2in sendiri kan ga enak, coba kalo ada pasangan kan enak tuh bisa nge-teh berdua sambil ngobrol trus makan biskuit kaya keluarga kerajaan gitu loh...aaah to tweeet trus kalo pas sholat kan bisa jama'ah bareng selesai itu gw cium tangan dia & dia cium kening...serasa di awang-awang...duh ngayal banget deh...namanya juga cita-cita.
Gw pengen nikah karena menyadari gw membutuhkan seseorang yang bisa saling mendukung dalam berbagai segi : spiritual dan material (bukan berarti cewe matre lho tapi realistis kan beli beras,bensin & kebutuhan lain ga bisa pake cinta hehehe....yg penting sama-sama mau kerja keras deh).
Gw pengen nikah karena gue butuh menyayangi seseorang dan butuh untuk disayangi.Yang jelas gak bisa ditentuin kapan waktunya, bisa cepet bisa juga lama, kalo soal waktu kan terserah sama yang DIATAS...yg penting ikhtiar jalan terus donk
Dan lagi secara gw hidup di Indonesia dengan budaya timurnya, otomatis kan kalo mau menikah dengan seseorang kita juga harus mau berbagi dengan keluarganya dan masuk sebagai anggota bukancuma jadi outsider ajah...nah ini kan bukan proses yg gampang harus sama-sama belajar menyelami.So....when will I choose the right BUS?Only Allah knows...which BUS (ooops I mean which man) should I choose to be by my side and accompany me for the rest of my life
No comments:
Post a Comment